Sunday, May 4, 2014

A journey called Rihlah..

4 May, 2014

Assalamualaikum, hello guys!
Sebenernya ini late post, cerita tentang perjalanan wisata rohani minggu lalu. Perjalanan rohani yang tujuan utamanya ke Daarut Tauhid terus mampir ke Pondok Pesantren Nurul Fikri di Maribaya. 
Di Daarut Tauhid agendanya mendengarkan tausyiah dari Teh Ninih. Sampe di Daarut Tauhid, istirahat dulu sambil coffee break, baru lanjut ke aula untuk silaturahim dan mendengarkan tausyiah dari Teh Ninih.

Ini pertama kalinya ketemu langsung sama Teh Ninih. Ibu-ibu yang lain kayanya juga pada speechless. Perawakannya yang tinggi langsing, dibalut pakaian yang begitu syar'i, effortless beautiful. Cantik dan bersahaja. Tanpa make up, tapi wajahnya shine bright banget. Subhanalloh, alhamdulillah punya kesempatan buat ketemu sama beliau. 
Meet Teh Ninih, one of muslimah role model.. :')
Tema tausyiah utamanya tentang ikhlas dan sabar. Bahwa manusia itu nggak lepas dari permasalahan, kembali lagi kepada kita bagaimana menanggapinya. Sedih boleh, kecewa boleh, tapi jangan sampai berlarut-larut. Patah hati karena terlalu mencintaimu? Tidak akan ada patah hati kalau yang ditulis adalah mencintai-Mu. Berbagai masalah yang mampir, satu-satunya tempat terbaik untuk kembali hanya kepada Allah. Yakinlah masalah-masalah yang ada dan bisa terlewati dengan baik akan mengasah kita untuk lebih baik lagi. Seperti gelas duralex, kuat, dilempar berkali-kali pun nggak pecah.
Selesai mendengarkan tausyiah dilanjutkan dengan shalat dzuhur berjamaah. Kemudian lanjut makan siang bersama. Alhamdulillah makan siang yang luar biasa nikmat, disuguhin nasi liwet, ayam bakar, soto bandung, pleus sayur dan buah.
See kidos play football from the window. Do sport as positive activity to keep His blessed called health.
Kidos playing football, to be health and learn about sportivity.
Kidos play skateboarding.
Selesai makan siang, lanjut lagi perjalanan ke pondok pesantren Nurul Fikri. Pesantren yang disebut-sebut sebagai pesantren paling bagus di Asia Tenggara. Sampai disana, langit sudah mulai mendung. Sayang sekali jadi nggak bisa keliling untuk lihat-lihat isi pesantren.

Sebelum pulang, shalat ashar dulu di mesjid di Nurul Fikri. Di tempat sholat jamaah laki-laki terdapat sebuah mimbar yang terbuat dari kayu penuh dengan ukiran, yang akan diserahkan kepada Masjidil Aqsa, ketika Islam kembali berjaya dan menguasai Masjid Aqsa sepenuhnya. Subhanalloh.. :')
"Barangsiapa yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu, maka dia berada di jalan Allah hingga dia kembali"

Alhamdulillah untuk perjalanan rohani kali ini.
See you on next rihlah..
Semoga bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi.

XOXOXO,
Galuh Fajriyah Galura

No comments:

Post a Comment