December 6, 2014
I'm 24 years old.
When It was at school I used to have target, to marry on 23.
But then, now I'm 24 not married yet.
Don't ask why, only me who understand why it hasn't come yet.
Don't ask why, only me who understand why it hasn't come yet.
:)
Di umur 24 ini hampir tiap bulan ada undangan, dan bahkan bulan depan tiap minggu ada wedding kayanya. Dan juga di umur ini adalah ketika tiap ketemu orang ditanya kapan, atau bahkan ketemu orang yang nggak dikenal nanya udah married atau belum.
Maybe, its what we call 'marry-AGE'. Mungkin 24 dan usia di sekitarannya adalah usia yang paling pas untuk memulai hidup baru yang dinamakan pernikahan.
Honestly, tired untuk ditanya-tanya kapan. Atau ditanya kenapa belum juga padahal usia pacarannya udah kayak beresin cicilan rumah. Dan pertanyaan-pertanyaan annoying lainnya. A huffness in my deep heart to answer all of them.
I want to marry. I really want to marry. I will. On the right time, He gives me. On the right moment, He allows me.
I can't protest or even angry with the questions. Mereka punya hak untuk bertanya dan sama, aku juga punya hak untuk jawab 'Insya Allah, doain yaa..'. Gemes banget sih emang. Tapi apa mauuu dikata. Its life. Ketika belum lulus kuliah dulu, ditanya kapan lulus. Udah lulus ditanya kapan kerja, setelah itu ditanya kapan nikah, lalu bersambung ke pertanyaan-pertanyaan lainnya yang terus sambung menyambung nggak berhenti-henti.
I'm 24 and I'm in a 7 years relationship with a man. Mungkin dibilang apa yang ditunggu lagi? Tunggu izin dari-Nya. Bukan soal usia pas atau enggak, cukup atau enggak, lamanya kenal dia atau sebentar. Semuanya sudah direncanakan oleh-Nya. Sebuah rencana terbaik untuk masing-masing kita. And I believe, SUPER GOOD THINGS GONNA HAPPEN!
Marry.
Mungkin ada yang dimudahkan segala-galanya mulus sekali, misal sesuai target usia. Bersyukur. Tapi bukan berarti ada hak untuk judge yang belum juga. Bukannya ingin dimengerti, kita sama-sama berjuang, kita sama-sama punya harapan yang sama dalam bentuk berbeda, tapi kembali lagi, sang pemilik Grand Design yang menentukan segalanya. No judge. Aku juga mau menikah.
Banyak cerita nyata soal perjalanan kesana. Ada yang tinggal selangkah lagi, tapi gagal. Ada yang baru mau melangkah sudah dipisahkan. Rahasia-rahasia kecil-Nya yang kita nggak tahu, tapi pasti ada maksud di dalamnya. Husnudzon. Tetap optimis dan berpikiran positif. Berserah diri, meski sulit ditengah pertanyaan yang nggak berhenti-berhenti.
Annoyed mind and mood swing gegara si 'marry-AGE'. Sulit. Tapi ya mau nggak mau harus bisa dihadapi. Daaaaaannn harus bisa belajar santai untuk nggak gampang emosi dengan pertanyaan 'kecil' tapi nyebelin.
Huff...
After this post blogged, I'm back to face all the question..
I'm on waiting.
Waiting for His license. And I hope, I can be strong enough to keep patient in my waiting.
Insya Allah, I will marry soon, when Allah say Yes.
Keep pray for me, okay?
Semoga Allah memudahkan, melancarkan, membukakan jalan dan rezeki-Nya untuk mewujudkan niatan baik tersebut.. aamiin Yaa Rabb
Keep pray for me, okay?
Semoga Allah memudahkan, melancarkan, membukakan jalan dan rezeki-Nya untuk mewujudkan niatan baik tersebut.. aamiin Yaa Rabb
XOXO,
Galuh Fajriyah Galura
No comments:
Post a Comment