Sunday, September 1, 2013

Sebut saja Jodoh. Atas Izin Allah.

1 September 2013,

Dari kemarin-kemarin udah kepikiran banget untuk bikin ini tulisan. Dan dari ajang maraton silaturahim minggu lalu dengan banyak orang. Banyak obrolan-obrolan yang membuka pikiran, terutama soal jodoh. Jodoh? Pasti banyak banget di luaran sana tiap saya bilang 'semoga cepet dipertemukan dengan jodoh jalan penyambung rezekinya', nganggepnya kalau itu doa supaya cepet ketemu jodoh pasangan hidup. Hey! Bukan cuma pasangan hidup yang merupakan jodoh, pekerjaan juga bisa disebut jodoh. Menurut saya, jodoh itu yah segala sesuatu yang berkaitan sama hidup kita, tapi yang diizinkan sama Allah untuk terjadi dan terkait sama hidup kita. Tapi untuk di tulisan kali ini, saya bakalan posting soal jodoh pasangan hidup.
Beberapa saat yang lalu saya sempat merasa benar-benar marah sama seseorang. Menurut saya dia begitu bodoh meninggalkan seorang wanita yang saya pikir sudah sangat cocok untuk dijadikan pasangan hidup, dan dengan rendahnya saya men-judge seseorang itu. Tapi beberapa saat kemudian saya dibukakan pikirannya, untuk apa marah? Pertama, itu hidupnya dia. Kedua, mungkin wanita itu terlalu baik dan shalehah sehingga orangtuanya sempat nggak setuju sama seseorang itu, sehingga Allah memberikan jalan perih tersebut.
Kemudian, nggak sengaja menemukan seorang teman yang dimata saya dia baik, ditambah lagi calon pasangan hidup yang menurut saya baik dan shalehah. Tapi juga ternyata malah mencurangi. Kecewa sih mendengarnya. Tapi, kembali lagi seperti diatas, itu hidupnya dia dan hanya Allah yang tahu apa yang akan terjadi kemudian.
Dari situ saya merasa khawatir ya, tapi kemudian memang nggak bisa judge sembarangan. Perasaan-perasaan indah itu pasti ada pada setiap manusia. Mungkin hadiah dari Allah, mungkin juga bisikan setan. Tapi tetap berusaha untuk nggak meninggalkan rasa sakit pada orang yang mungkin numpang lewat jadi calon jodoh kita.
Dan kayak dikasih wejangan secara nggak langsung, nggak beberapa lama kemudian ketemu sama temen yang udah married, dia cerita kalau dulu istrinya pernah dilamar orang dan hampir menikah. Tapi kemudian orangtuanya tiba-tiba nggak setuju dan lamaran dibatalkan. Saya tanya, memang kenapa? Dengan singkat, temen saya cuma jawab 'nggak jodoh aja'.
Mungkin yang sekarang bersama belum tentu apa yang diizinkan sama Allah. Belum tahu, hanya Allah yang tahu. Tapi bukan berarti menyerah, tapi berserah. Jalani apa yang ada, tetap menaruh dan mengejar cita-cita. Mulai belajar untuk merelakan dan memasrahkan diri sama Allah. Hanya Allah sebaik-baiknya tempat untuk menaruh harap.
Dan dari beberapa kenyataan yang menurut saya pahit, saya mulai belajar untuk nggak judge orang secara langsung. Apa yang telah terjadi di kehidupan masing-masing orang, merupakan izin Allah. Mungkin untuk tahu yang benar, perlu tahu yang salah dulu. Mungkin ketika belum tahu, maka Allah membukakan supaya tahu. Bagaimana pun caranya, semoga kita semua dijaga dalam kebaikan untuk dipertemukan dengan jodoh atas izin Allah yang terbaik. Amiiin Yaa Rabb.. :)

XOXOXO,
Galuh Fajriyah Galura

No comments:

Post a Comment