Monday, July 22, 2013

Reading His sign..

22 July 2013,

Kemarin-kemarin sempat nggak sengaja ngelamun habis makan. Ngobrol dengan seseorang, nggak sengaja found out sesuatu yang terjadi dulu, dan apa kaitannya sama yang sekarang terjadi. Bahwa apa yang mungkin sempat dulu kita sesalkan, merupakan sebuah jawaban baik -luar biasa baik-, pada apa yang terjadi saat ini.
Ada salah satu cerita dari seorang teman. Dia pintar dan rajin. Seriously! Saya bahkan dulu sering nyontek tugas sama dia. Rajin dan pintar. Kemauannya begitu keras. But unfortunately, waktu SPMB dia nggak lolos. Malah saya yang ngerasa sedih banget. Menurut saya, she should be deserve to enter the college easily. For what she had done, diligently and smart. Akhirnya satu tahun dia habiskan dengan bekerja. Dan saya masih meyakini, tahun berikutnya dia bakalan punya kesempatan untuk melanjutkan studi. Akhirnya sampai empat tahun kemudian saya nggak sengaja ketemu lagi. Kami mengobrol. Dia sempet nyeletuk 'Enak ya kalian bisa kuliah.. Jadi iri..'. Jleb moment banget waktu dia bilang kaya gitu. Akhirnya saya bilang, ayo kalau ada rezeki terusin studi nya. Karena saya menyadari dia pintar dan rajin, berpotensi jadi lulusan terbaik rasanya. Dia bilang, nggak bisa, saya masih harus membiayai sekolah adik saya. Speechless. Banget. Ternyata setelah kejadian nggak lolos SPMB. Beberapa hal kurang baik menimpa keluarganya. Ditinggalin sama tulang punggung keluarga. Sempet kena tipu orang. Nyesek banget mendengar semua ceritanya. Kebayang nggak kalau saat itu dia jadi masuk kuliah dan ternyata harus putus kuliah ditengah jalan??? Allah menyelamatkannya saat itu. Dan sekarang, sebagai gantinya, dia punya tempat yang menurut saya jauh lebih baik dan terhormat. Dia sekarang jadi tulang punggung keluarga, dia membiayai sekolah adiknya. Dalam karirnya dia sudah mendapat tempat dengan jabatan yang lebih tinggi. Sungguh loh teman, saya bangga dan iri sama kamu. 
Hide some mystery in every little things that happened.
Dulu saya sering bertanya-tanya, am I normal? Sering banget saya tiba-tiba punya perasaan kurang baik terhadap seseorang. Entah itu pada kesan pertama ataupun entah pada saat ketemu beberapa saat kemudian. Parahnya malah kadang sampe ngerasa mual ketika ketemu orang tersebut. Aneh dan parah banget. But its really happened. Pernah pergi dengan orang tapi suddenly muak dengan orang tersebut, padahal nothing happened, orang tersebut nggak ngapa-ngapain saya. Jengah. Luar biasa jengah dengan apa yang dialami. Berusaha untuk normal dan biasa aja, tapi sewaktu-waktu hal tersebut datang.
Dan baru-baru ini, mulai dibukakan sama Allah. Mungkin sebenernya udah pernah dibukain beberapa waktu yang lalu, hanya mungkin belum terlalu ngeh. Pada setiap hal kecil yang terjadi di dunia ini terdapat sebuah maksud di dalamnya, even daun yang jatuh pun, Allah menyimpan sebuah maksud dan tanda. Beberapa saat, kalau kata orang bilang aha moment, akhirnya saya menemui hal itu. Alasan-alasan kenapa begini kenapa begitu. Berbagai pertanda dari Allah, petunjuknya. Salah satunya lewat perasaan-perasaan mendadak yang sering banget saya alami. Allah tells the reason. Orang-orang yang tanpa sengaja tiba-tiba saya merasakan sesuatu yang buruk terhadapnya, memang ternyata Allah jauhkan karena memang orang tersebut tidak baik untuk saya dan bahkan mungkin berpotensi untuk membuat saya terluka di kemudian hari. Allah memperlihatkan semuanya. Dan meski telat menyadari, still, Alhamdulillah Allah loves me. :)
Berbagai kekecewaan, kesedihan dan kekalutan, semuanya dikembalikan sama Allah. Allah yang tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Allah yang tahu apa yang terbaik bagi kita. Doa, usaha dan tawakal yang tinggal kita lakukan. Sulit memang menerimanya. Anggap semua hal merupakan pertanda baik darinya. Kata-kata memang dirasa gampang diucapkan maupun didengar, tapi Insya Allah, setiap dari kita bakalan menemukan jawaban menggembirakan dari Allah, sooner or later. :)

Galuh Fajriyah Galura 


No comments:

Post a Comment